Keamanan Data aplikasi Zoom
Padahal Facebook mengharuskan pembuat aplikasi untuk memberikan pemberitahuan ke pengguna berkenaan bagian data. Bahkan, di di di di dalam lebih berasal berasal dari satu syarat menghendaki pembuat aplikasi mencantumkan nama Facebook kalau beri tambahan data.Consumer Report termasuk menyebut kalau data wajah yang terekam di aplikasi ini dapat digunakan untuk menargetkan iklan tertentu. Data wajah di aplikasi ini termasuk dapat digunakan untuk membangun algoritma pengenalan wajah.
"Hal ini dapat saja tidak di menghendaki pas orang jalankan panggilan video untuk menghubungi terapis, mengadakan rapat bisnis, atau jalankan wawancara kerja kenakan Zoom," tulis laporan itu seperti dikutip Forbes.Melansir Apple Insider, Zoom dapat saja menghimpun data yang berkenaan bersama dengan bersama dengan profil Facebook pengguna, tapi tidak secara eksplisit menunjukkan share data berkenaan pengguna yang tidak mempunyai account Facebook.
Motherboard pun membeberkan data apa saja yang dibagi Zoom ke Facebook. Saat aplikasi Zoom versi iOS dibuka, Facebook dapat mengerti perangkat apa yang digunakan pengguna, operator apa yang mereka gunakan, lokasi kota dan zona pas pengguna.Data yang dibagi Zoom ini termasuk tag unik bagi para pengiklan. Sehingga, mereka dapat menargetkan pengguna bersama dengan bersama dengan iklan tertentu.Selain Zoom, Electronic Frontier Foundation (EFF) capai bahwa aplikasi Ring for Android mengirimkan sejumlah data yang mirip ke perusahaan analitik terhadap Februari 2020. Namun, Ring sehabis itu menghentikan praktik share data tersebut.
Pihak Zoom udah dimintai keterangan berkenaan masalah ini. Kepada Forbes juru bicara Zoom menyebut, "kami tidak menjajakan data pengguna apa pun kepada siapapun."Ini bukan pertama kalinya Zoom mempunyai masalah privasi atau keamanan siber. Pada 2019, aplikasi Zoom ternyata mudah dibajak. Seorang peneliti keamanan capai kalau webcam pengguna Zoom dapat dibajak tanpa diketahui. EFF termasuk merinci lebih berasal berasal berasal dari satu implikasi privasi lain berasal berasal berasal berasal berasal dari Zoom, termasuk fakta bahwa orang yang pertama jalankan panggilan dapat memantau kesibukan peserta lain di di di di dalam panggilan itu.
"Penelepon pertama mempunyai kekuatan untuk merekam dan memonitor panggilan dan itu tidak disadari para peserta, terlebih kalau ia (penelepon pertama) mempunyai account korporat," mengerti Justin Brookman, Direktur Privasi dan Kebijakan Teknologi di Consumer Reports.Untuk itu, ahli Laporan Konsumen Rowenna Fielding memberikan arahan pengguna untuk mematikan kamera dan mikrofon kalau pas terlalu sedang bicara di Zoom. Jika menjadi perlu menyalakan kamera, para ahli memberikan arahan pengguna untuk menutup gambar latar belakang. Sehingga pengguna https://www.yukinternet.com lain tidak dapat memantau suasana di belakang pengguna. Misal bersama dengan bersama dengan mengakibatkan tembok sebagai latar pas jalankan panggilan video. Jika pengguna pikirkan bersama dengan bersama dengan keamanan privasi mereka, Fielding memberikan arahan untuk kenakan alamat e mail unik tertentu untuk Zoom, menghapus cookie, sampai memblokir riwayat sehabis jalankan pencarian.Selain Zoom, tersedia aplikasi lain yang dinilai dapat menjadi solusi beri tambahan privasi kepada penggunanya, seperti Houseparty, Signal, sampai Jitsi.
Disclaimer
This page contains user generated content.